Produk segar yang Anda beli memang baik untuk mendukung pola hidup sehat, tetapi jika salah dalam mengelolanya bisa memicu penyakit. Ada beberapa alasan kenapa produk segar dari supermarket dapat menyebabkan penyakit.
Salah satunya tidak tepat dalam pengelolaan produk segar yang Anda beli dari supermarket. Mulai dari tidak mencuci produk dengan baik, teknik mencuci yang salah, hanya menggunakan satu talenan, hingga cara penyimpanan yang tidak baik.
Baca Juga: 5 Alasan Sarapan Telur Ampuh Turunkan Berat Badan
Dilansir dari The Daily Meal (27/09), berikut 7 alasan kenapa produk segar dari supermarket dapat menyebabkan penyakit.
Foto: Istock
|
1. Tidak mencuci dengan benar
Apa Anda tahu ada berapa banyak tangan yang menyentuh produk yang Anda beli dari supermarket? Apa penyimpanan produk tersebut sebelumnya sudah terjamin bersih? Jika Anda tidak yakin, jangan lupa untuk selalu mencuci sayuran, buah-buahan, dan daging sebelum disimpan kembali. Karena Anda tidak pernah tahu ada berapa banyak bakteri jahat yang menempel di produk tersebut.
Anda harus mencuci produk dengan benar jika tidak ingin produk anda terkontaminasi oleh bakteri jahat. Menurut U.S Food and Drug Administration, cara yang benar untuk mencucinya pertama-tama Anda harus mencuci tangan terlebih dahulu, lalu rendam sayuran atau buah-buahan tersebut ke dalam air hangat tanpa menggunakan sabun, lalu hilangkan seluruh kotoran yang menempel.
Anda dapat juga menggunakan sikat untuk membersihkannya, terutama untuk buah. Setelahnya, angkat dan keringkan produk menggunakan kain atau tisu dapur. Proses pengeringan ini dapat membantu menghilangkan kuman pada produk segar yang Anda beli.
2. Tidak mencuci buah berkulit sebelum memotongnya
Ada beberapa produk segar seperti alpukat dan melon, yang Anda tidak akan makan bersama dengan kulitnya. Selama ini, Anda mungkin tidak berpikir untuk mencuci buah-buahan atau sayuran tersebut sebelum memotong atau mengupas kulitnya, namun semua itu salah.
Menurut U.S Food and Drug Administration (FDA), Anda harus mencuci buah-buahan atau sayuran tersebut. Karena buah seperti alpukat, di kulitnya terkontaminasi oleh bakteri Listeria. Jadi, FDA merekomendasikan untuk selalu mencuci buah-buahan tersebut sebelum dipotong. Agar kotoran dan kuman dari kulit tidak berpindah ke pisau yang akan Anda gunakan untuk memotong atau mengupas kulit dari buah maupun sayuran tersebut.
Foto: Istock
|
3. Menggunakan satu talenan
Kesalahan yang sering terjadi selama ini adalah penggunaan satu talenan untuk daging dan sayuran secara bersamaan. Kontaminasi silang dari daging mentah tersebut benar-benar berisiko, walaupun Anda gunakan di dapur sendiri.
Bakteri dari daging mentah itu akan menetap di talenan walaupun Anda sudah mencucinya setelah selesai memotong daging. Cara efektif untuk membersihkan talenan dengan merendamnya di cairan pemutih. Namun, cara yang paling ampuh adalah dengan menggunakan dua talenan secara terpisah dalam pemotongan daging, sayuran, ataupun buah-buahan.
Baca Juga: 7 Alasan Penting Kenapa Anda Harus Kurangi Asupan Gula
4. Menyortir bahan makanan sesuai tempat penyimpanannya
Tidak semua produk sayuran, buah, dan daging yang Anda miliki perlu ditaruh ke dalam kulkas. Jika memang produk atau sayuran Anda harus ditempatkan ke dalam kulkas, tempatkan produk tersebut secara benar.
Meletakkan buah dan sayur segar di rak atau laci tepat di bawah Anda meletakkan daging adalah suatu kesalahan besar. Karena tetesan air daging akan mengontaminasi produk Anda dan dapat menyebabkan racun. Jadi, Anda harus benar-benar pintar dalam menyortir atau meletakkan produk anda ke dalam kulkas dengan baik.
Foto: Erliana Riady
|
5. Mewaspadai kandungan pestisida
Kontroversi dari pemakaian pestisida sampai saat ini masih menjadi permasalahan. Selama ini, pestisida digunakan untuk menjaga sayuran atau buah-buahan dari serangan hama, gulma, serangga, dan jamur yang dapat mengganggu proses pertumbuhan sayuran dan buah-buahan saat ditanam.
Menurut laporan dari Pusat Ekogenetika dan Kesehatan Lingkungan dari University of Washington, ada risiko jangka panjang atas penggunaan pestisida terutama untuk bayi dan ibu hamil. Bahkan, dapat berpotensi untuk resiko terkena ADD/ADHD yang dapat menyerang anak usia 8 sampai 15 tahun. Atau dapat menimbulkan penyakit kronis jika pemakaian pestisida sangat tinggi.
Sedangkan menurut laporan dari The Enviromental Protection Agency, mereka selalu mengevalusi pestisida, yang artinya mereka selalu menilai jika pestisida itu aman digunakan. EPA juga mengatkan bahwa "harus yakin bahwa buah dan sayuran yang dimakan oleh anak Anda itu aman."
6. Hati-hati pada alergi makanan
Sebagian orang mungkin memiliki riwayat alergi pada makanan. Beberapa orang memiliki alergi pada sayuran atau buah yang berdampak langsung untuk dirinya, contohnya alergi pada bawang atau pisang.
Kemungkinan lain, beberapa orang memiliki kondisi yang biasa disebut Oral Allergy Syndrome (OAS) atau Pollen Fruit Syndrome (PFS). Untuk seorang yang memiliki kondisi alergi OAS, biasanya seorang itu alergi terhadap serbuk sari yang jika memakan buah atau sayuran mentah akan terserang alergi tersebut. Dan biasanya orang yang memiliki riwayat alergi ini, akan memasak buah atau sayurannya terlebih dahulu sebelum ia menyantapnya.
Foto: Rifkianto Nugroho
|
7. Produk supermarket dalam kondisi buruk
Memakan buah atau sayuran yang sudah lama atau dalam kondisi buruk dapat berdampak pada kesehatan. Mungkin dampak awalnya Anda akan terkena gangguan pencernaan. Namun, jika anda mengonsumsinya dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan keracunan.
Jadi, jika anda memiliki buah atau sayuran dalam kondisi segar, segera mungkin untuk mengonsumsinya. Jangan terlalu lama untuk menyimpannya di dalam kulkas.
Simak Video "Gibran Batasi Jan Ethes Makan Western Food"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/adr)
"sayur" - Google Berita
October 07, 2019 at 08:30AM
https://ift.tt/2AOO4du
7 Penyebab Buah dan Sayur Segar dari Supermarket Bisa Bikin Sakit - Detikcom
"sayur" - Google Berita
https://ift.tt/2MUT4Fn
Bagikan Berita Ini
0 Response to "7 Penyebab Buah dan Sayur Segar dari Supermarket Bisa Bikin Sakit - Detikcom"
Post a Comment