KOMPAS.com - Margaretha Hati Manhitu dan suaminya, Yakobus Manue Fernandez memilih tetap menjadi petani walaupun anak sulungnya, Raymundus Sau Fernandes menjadi bupati di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) selama 2 periode.
Sehari-hari mereka tinggal di rumah sederhana di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU. Selain bertani, mereka juga menjual sendiri hasil panen ke pasar.
Baca juga: Bupati TTU: Mama Bilang, Kerja Keras dan Jangan Ambil Hak Orang Lain
Berikut fakta dari orangtua Bupati TTU yang jualan sayur di pasar:
1. Jual asam yang di petik dekat rumah
Saat musim asam, Margaretha Hati Manhitu dan suaminya, Yakobus Manue Fernandez memetik dan memungut asam dari pohon yang ada di dekat rumahnya.
Asam kering tersebut kemudian dikumpulkan dan dikupas sebelum dijual kepada pelanggan.
Bukan hanya itu, Margaretha dan Yakobus juga mengelola sawah dan kebun serta menjual sayuran hasil panen di pasar.
Margaretha dan suaminya tinggal bersama seorang anak perempuan dan menantunya.
Baca juga: Anak Jadi Bupati, Suami Istri di NTT Tolak Fasilitas Mewah dan Tetap Berjualan Sayur di Pasar
2. Tolak fasilitas mewah dari anak
Mereka tetap bekerja seperti biasa untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.
Margaretha mengaku tidak ingin menjadi beban bagi anaknya.
Walaupun anakanya telah sukses, Margaretha masih menasihati putranya agar bekerja dengan baik.
"Saya selalu pesan buat anak saya untuk kerja yang baik untuk rakyat dan jaga nama baik keluarga," ucapnya.
"sayur" - Google Berita
November 05, 2019 at 03:25PM
https://ift.tt/2qkU3oc
5 Fakta Orangtua Bupati TTU Jualan Sayur di Pasar, Beli Buku untuk Cucu hingga Terima Penghargaan dari Kemendikbud - Kompas.com - KOMPAS.com
"sayur" - Google Berita
https://ift.tt/2MUT4Fn
Bagikan Berita Ini
0 Response to "5 Fakta Orangtua Bupati TTU Jualan Sayur di Pasar, Beli Buku untuk Cucu hingga Terima Penghargaan dari Kemendikbud - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment