Edison mengatakan, aliran banjir tersebut hampir menganyutkan seluruh tanaman yang hendak dipanen. Jenis sayuran tersebut mulai dari terong, kacang panjang, labu, pare, bayam dan kangkung.
“Yang jelas terong itu ada 1280 buah, terus labu, kacang, pare, kangkung bayam itu yang paling banyak hanyut semua tinggal puing puingnya lagi” jelas Edison (5/1/2019).
Ditambahkan Edison, sedianya tanaman tersebut akan dipanen setelah tahun baru, karena hasil tanaman tersebut baru dipanen sedikit. Akibatnya ia menderita kerugian jutaan rupiah.
“Baru mulai panen, sudah mulai panen kemarin, labu itu sudah dapat sekeranjang, kalau terong itu baru baru hasil 10 sampai 15 kilogram perhari. Kerugiannya itu perkiraan, kalau perharinya 500 ribu perhari dalam jangka waktu 6 bulan” jelas Edison.
Tak hanya menghanyutkan hasil panen, batang sayuran yang terdapat di lahan kebun juga rusak parah. Tanaman tersebut dikawatirkan tidak akan kembali tumbuh dan mati. Saat ini petani hanya mulai membersihkan lokasi kebun dari sampah, yang terbawa arus banjir. Tak hanya sampah, pondok milik warga yang lokasinya jauh dari lahan kebun sayur, ikut terbawa banjir hingga tersangkut ke lahan kebun sayur.
Petani berharap, agar pemerintah dapat mencari solusi, agar musibah banjir tidak lagi terjadi, dan menghantam lahan kebun sayur yang merupakan ladang mencari uang setiap harinya. [IT2006]
"sayur" - Google Berita
January 05, 2020 at 06:32PM
https://ift.tt/2FmPHBh
Cerita Pasca Banjir, Petani Kumpulkan Sayur di Kebun - https://ift.tt/2hQ4jNJ
"sayur" - Google Berita
https://ift.tt/2MUT4Fn
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Pasca Banjir, Petani Kumpulkan Sayur di Kebun - https://ift.tt/2hQ4jNJ"
Post a Comment